9:07 PM TIMNAS GARUDA dalam CERPEN ANALISIS |
Saya bukan supporter yang GIBOL, tapi mungkin sedikit bisa memberikan analisis [baca: cerita pendek] tentang permainan Indonesia. hehehe.. Sebelumnya, saya pengen meneriakkan JARGON : "GARUDA siap bertengger di GBK!!" note : GARUDA = INDONESIA = GARUDA = INDONESIA = GARUDA Berikut analisis saya, Menurut saya.. Sejak awal pertandingan, GARUDA belum bisa mengepakkan sayapnya lebar-lebar. Ya.. mungkin karena pertahanan MalaySia* yang cukup disiplin di awal pertandingan. Penetrasi paruh runcing GARUDA kurang begitu menusuk ke pertahanan macanSia*an. 2 kali shoot macanSia*an di garis horisontal Markus masih belum bisa di balas GARUDA. Sehelai bulu ekor GARUDA yang biasanya gencar membantu serangan -Nashuha- pun, belum sempat berkolaborasi dengan si BlackSweet OKTO maupun Yongki. Sedang di Sayap kanan, Dula core Ijul dan Ridwan belum mampu menusuk back kanan MalaySia*. Akibatnya, Sang El LOCO (C. GONZALES), belum juga menampakka kegilaannya tanpa dukungan dari timnya. Hingga 30 menit terakhir pada Scene 1 Dramatical Indonesia vs MalaySia*, barulah Nashuha mulai melancarkan aksinya, mencuri rute pertahanan macanSia*an yang berlubang. Hem.. benar-benar mulai nampak ketegangan di Bukit JAlil. Namun demikian, pertahan macanSia*an belum juga tembus. Di Scene 2 Dramatical History GARUDA vs macanSia*an, sayap GARUDA mulai terkepak ke langit2. Sayap2nya menghempas keras back-back MalaySia*. seperti sedang melalang dilangit-langit Bukit Jalil. Wush.. wush.. wush... Matanya yang sebelah, Yongki, sering membidik kelemahan jantung pertahanan lawan (baca: musuh bebuyutan). Paruh GARUDA mulai menjerit-jerit ingin mencabik-cabik apa yang harus dicabik. Namun sayang, Cakar2 kaki yang suka mencengkeram bola, yang selalu mempertahankan pita Kebhinekaan, agaknya sedikit terusik dan tidak nyaman bertengger di garis horisontal gawang. Sebab apalagi kalo bukan sinar-sinar liar berwarna hijau dari supporter musuh. Kalau di Indonesia terkenal Boneknya, ternyata kalo di Bukit Jalil terkenal laser-lasernya. Laga sempat terhenti, Kaki GARUDA terasa gatal di tempat itu, terusik.. terganggu.. dan terancam.. Tim Indonesia adalah anggota tubuh GARUDA itu sendiri.
Ketika bagian tubuh satu sakit, maka akan menjalar ke bagian tubuh lainnya. Maka mulailah menjalar ke bulu ekor sebelah kiri, ada Maman disana. Rupanya kesakitan itu dimanfaatkan dengan baik oleh musuh GARUDA, hingga cakaran Markus tak mampu membendung serangan Malaysia. Sang Pemimpin lapangan, Firman, berusaha membangkitkan dan menyembuhkan luka itu. Tapi sayang, luka itu terlalu cepat menjadi luka ganas. Ekor Garuda kita mulai tidak menyatu, mulai berhamburan. Musuh pun mengetahui bahwa ekor kiri kita sudah sangat tidak stabil lagi. Alhasil, 2 serangan berhasil masuk membobol pertahanan Markus dari serangan-serangan yang datangnya selalu dari kiri. Memang, 2 gol terakhir ini terjadi begitu saja setelah gol pertama menusuk gawang Markus. Titik balik permainan terjadi karena kebobolan pertama itu, yang menyebabkan ekor GARUDA mengalami luka yang semakin parah. Hal ini seperti yang dikatakan Sang Pawang maupun Dalang GARUDA -Alfred Riedl- dalam www.aseanfootbal.com
Lalu, pawang GARUDA Serangan belum juga gencar dilakukan Indonesia. PAwang Garuda pun berinisiatif mengganti sayap kiri GARUDA kita yang terlalu lelah membantu serangan kiri maupun pertahan kiri. Mungkin dia juga berharap, jika ekor kiri GARUDA telah bocor, maka "Bagaimana bila sayap kiri saja yang diperkuat?" Akhirnya, sayap kiri pun diganti dengan sayap yang baru, Arif "Keceng" masuk, Okto diistirahatkan yang sempat membuat kesalahan dalam laga Scene 1 berbuah kartu kuning itu. Segarnya sayap kiri, rupanya sedikit menetes ke bulu-bulu ekor sebelah kiri juga. Hem.. sedikit terbenahi.. Serangan-serangan gencar dilakukan dengan sayap kiri GARUDA. Terlambat memang, tapi lebih baik daripada tidak. Kurang puas dengan pencerahan ini, sang Dalang yang tak kalah dengan Ki Manteb memberikan satu pemain beraura lama yang talah berjaya dimana-mana. Siapa lagi kalo tidak BePe!!! Bambang Pamungkas menggantikan si Gila El Loco. Dalang berharap dengan masuknya BePe, maka semangat juang GARUDA lebih terdongkrak. Serangan demi serangan berhasil penetrasi ke daerah macanSia*an itu. Namun pertahanan macan sangat kuat dan belum juga ditembus. Ada satu pertanyaan yang membuat saya sedikit bertanya-tanya.. Kenapa daerah sayap kanan yang sejak awal sudah kurang bisa mengepakkan sayap dengan baik itu, tidak digantikan saja? Serangan-serangan GARUDA terlalu sering dari sayap kiri, sedangkan duet M.Ridwan dan Zulkifli belum berani menembus pertahanan musuh. Permainan di sayap kanan kurang lepas dan kurang seimbang. Rupanya daerah kiri GARUDA memang bagaikan jalan tol 2 arah. Serangan iya... diserang juga iya... Mungkin ini bisa menjadi bahan pertimbangan khusus bagi A. Riedl untuk memperkuat sektor kiri lapangan (sudut pandang Markus) di pertandingan leg 2 nanti. Ya, semoga kejayaan Indonesia bisa terulang lagi seperti melawan malaySia* di laga sebelumnya. saya atau kita pun cuman bisa memberi dukungan moral, dan doa seraya berharap semoga Indonesia bisa menjadi yang terbaik di lapangan nanti. Menang! harus Menang! Kita harus percayakan 5-10% kemenangan Indonesia yang diprediksikan A. Riedl. Yang terpenting, Walaupun Indonesia kalah, saya masih bangga dan salut dengan kemajuan bangsa ini sekarang. Cayooooooooooo!!! Beat malaySia* 5-0. Kepakkan sayapmu, GARUDA!!! Kalah atau menang, Kami terus mendukungmu.. Terimakasih GARUDAku, Saya bangga menjadi Indonesia,.. |
|
Total comments: 8 | |||||
| |||||