Main » 2011 » March » 27 » Menulis itu Berbagi Ilmu
8:01 AM
Menulis itu Berbagi Ilmu

Menulis itu Berbagi Ilmu

by deznote.do.am


 "Buku adalah gudang ilmu.” Demikian nasihat lama yang sering kita dengar. Dengan membaca buku, kita akan menemukan lebih banyak inspirasi, motivasi, dan berbagai khasanah ilmu pengetahuan. Begitu juga bagi seorang penulis buku. Buku menjadi sarana menuangkan inspirasi, motivasi, dan menularkan ilmu. Bahkan dengan menulis, maka seorang penulis pun akan menjadi lebih ahli dalam bidang yang ditulis dan menemukan inspirasi-inpirasi baru untuk berkarya dalam sebuah buku. Namun, tidak semua orang mau menulis bahkan orang-orang yang sudah berilmu seperti dosen, guru, atau mahasiswa misalnya, juga malas untuk campur tangan dalam dunia tulis-menulis ini. Saya sendiri pun juga baru berinisiatif untuk menulis setelah tau bahwa menulis itu mempunyai banyak keuntungan. Diantaranya yang pernah disampaikan oleh Bapak Feri Sulianta dalam kuliah Saya, Studium Generale di IT Telkom.

 

Menurut Bapak Feri Sulianta, "Ada tiga keuntungan dalam menulis”, tentunya berdasar pada pengalaman Bapak Feri yang telah menulis lebih dari 30 buku.

Yang pertama adalah sebagai batu loncatan. Sebagai batu loncatan merupakan kiasan dari cara untuk menggapai sesuatu. Dalam poin ini, beliau menjelaskan bahwa menulis akan mendatangkan keuntungan materi. Dari buku-buku yang terjual, penulis akan mendapatkan timbal balik berupa materi. Tentu saja banyaknya keuntungan yang didapat bergantung pada kesepakatan penulis dengan penerbit.  Kadang, ada penerbit yang memberikan keuntungan sesuai dengan banyak buku yang terjual. Dengan begitu, semakin laris buku yang dijual, semakin banyak pula keuntungan yang diperoleh penulis itu. Ada juga, sistem hak milik yang menekankan pemberian keuntungan di awal tanpa memperhatikan banyak buku yang terjual setelahnya. Penerbit akan membeli buku kita itu di awal, lalu menerbitkannya dan tidak memberi keuntungan kepada kita sesudahnya. "Kalau penerbit memberi kita sedikit di awal, ternyata kemudian bukunya sangat laris, ya kita rugi.” kata Pak Feri. Praktisnya dari penjelasan di atas, buku pun bisa menjadi batu loncatan untuk mencari penghasilan.

Kemudian yang kedua adalah buku menjadi investasi kita. Ada dua macam investasi yang dimaksud, yaitu investasi dunia dan akhirat. Di dunia, buku yang laris, akan memberikan investasi berupa penghasilan tidak tetap bagi penulisnya apalagi bila buku itu tidak termakan waktu seperti buku textbook kuliah misalnya, yang akan menjadi referensi yang tak terhitung waktu. Dengan begitu, buku pun akan memberi pahala yang tak terputus bagi penulisnya selama buku itu menyalurkan ilmu ke orang lain. Inilah yang dimaksud dengan investasi akhirat. Jika kita menulis buku, selama buku itu masih dibaca, walaupun kita mati, maka pahalanya pun akan tetap mengalir kepada kita, karena buku itu adalah ilmu.

Lalu yang ketiga ialah, buku dapat membuat kita terkenal. Semakin banyak buku yang kita tulis, dan semakin banyak orang yang membaca buku yang kita tulis, maka otomatis kita pun banyak dikenal orang. Hal ini pun menjadi salah satu motivasi Bapak Feri untuk menulis. "Saya ini kan narsis.” akuinya.  Apa maksudnya? Ya tentu saja, itu salah satu motivasi yang perlu kita contoh dari beliau, terutama bagi kita yang masih pemula, yakni ingin terkenal di depan publik, ingin narsis. Dengan motivasi seperti itu, diharapkan kita juga akan menjadi lebih giat menulis, dan untuk pemula, semoga narsisme tersebut memacu untuk mulai menulis buku.

Begitulah sedikit yang bisa saya ulas dalam pertemuan dengan Bapak Feri Sulianta. Sebenarnya masih banyak lagi ulasan dari beliau terutama mengenai teknis dan tips untuk menulis buku hingga menerbitkannya. Beliau menjelaskan dengan lengkap bagaimana tips menulis buku yang baik dan disukai. Bagaikaman prosedur-prosedur penyerahan proposal hingga penerbitan. Apa yang diperlukan, bagaimana cara memilih penerbit yang bagus, dan lain sebagainya. Namun, menurut saya, hikmah yang berharga untuk saya petik adalah tiga keuntungan tadi. Ketiga hal yang telah dijelaskan Pak Feri tersebut, memacu saya untuk lebih senang menulis dan menularkan ilmu tidak hanya dalam lingkup buku, melainkan menulis di blog, group, maupun forum-forum untuk sekedar berbagi ilmu. Dengan begitu, hobby saya akan lebih terasah dan saya pun merasa semakin dekat dengan peluang besar seperti Bapak Feri. Saya akhirnya juga bercita-cita menulis buku, minimal saya sudah meluncurkan satu buku sebelum lulus dari kampus ini. Kuliah Studium Generale ini banyak memberikan inspirasi bagi saya. Tiga hal tadi seakan-akan menjadi pencerahan bagi saya juga setelah seminggu menghadapi kejenuhan kuliah dan tugas-tugas yang menumpuk. Saya dan teman-teman sangat senang mengikuti kuliah ini, kami pun menanti-nanti kuliah selanjutnya.



Nara Sumber :  Feri Sulianta, penulis buku



SMANGAD!



Inspirasi dari : Kuliah SG Semester IV, 19 Maret 2011

posting di Kos-kosan SKB212, 26 Maret 2011

ttd

Category: Self Upgrading | Views: 1120 | Added by: dx-c0mmer | Tags: menulis, ilmu, buku, menulis buku | Rating: 0.0/0
Total comments: 0
Name *:
Email *:
Code *:
Categories - nye..
Self Upgrading [30]
disini artikel-artikel buat nambah pengetahuan pribadi.. hehe
Internet Science [4]
Pengetahuan mengenai dunia internet
Computer [9]
All about komputer here!
Hobby [3]
About my hobby
Tag Board
Kapan saja saya bikin tulisan??
«  March 2011  »
SuMoTuWeThFrSa
  12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031
Blog Teman
Statistics

Total online: 1
Guests: 1
Users: 0